MOROWALI UTARA – Dalam upaya meningkatkan kompetensi tenaga kerja serta memastikan implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) secara nyata di lingkungan perusahaan, PT. Nadesico Nickel Industry (NNI) menyelenggarakan dua kegiatan penting secara bersamaan, yaitu Pembinaan & Pelatihan Petugas P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan) serta Pelatihan Petugas Peran Kebakaran Kelas D. Keduanya merupakan program bersertifikasi resmi dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI).
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, yakni dari tanggal 26 hingga 28 Mei 2025, bertempat di lingkungan PT. NNI yang merupakan perusahaan naungan CNGR. Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan dari seluruh departemen, menjadikan kegiatan ini sebagai pelatihan lintas divisi yang bertujuan menyatukan pemahaman dan meningkatkan sinergi dalam menciptakan budaya kerja yang aman dan siaga terhadap keadaan darurat.
Program ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) antara PT. Nadesico Nickel Industry dengan PT. Indotama Jasa Sertifikasi (IJS Indonesia), sebuah lembaga pelatihan dan sertifikasi resmi yang telah diakui oleh pemerintah. MoU ini menjadi bukti komitmen perusahaan dalam menjamin keselamatan dan kesehatan kerja bagi seluruh pekerja serta penguatan sistem tanggap darurat di ruang lingkup operasional perusahaan.

Dalam pelaksanaannya, pelatihan ini dikoordinasikan oleh EHS (Environment, Health, and Safety) NNI di bawah tanggung jawab panitia pelaksana, Bapak Fadli, yang selama ini dikenal sebagai penggerak utama agenda-agenda K3 di lingkungan perusahaan. Dari pihak IJS Indonesia, hadir langsung Andi Ayii dan Ahmad Syauqi sebagai koordinator kegiatan yang memastikan standar pelatihan sesuai dengan kurikulum Kemnaker RI.
Sementara itu, sesi pelatihan difasilitasi oleh dua trainer bersertifikasi, yaitu Muhammad Abdi Sutiana dan Fauzan, yang memberikan pembinaan teoritis maupun praktik lapangan dengan pendekatan interaktif dan simulasi langsung.
Adapun pelatihan P3K ini bertujuan untuk membekali para peserta dengan keterampilan dasar dan lanjutan dalam memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan kerja. Materi pelatihan mencakup:
- Identifikasi jenis-jenis luka dan cedera kerja,
- Teknik penanganan awal terhadap korban kecelakaan,
- Pemanfaatan kotak P3K dan alat bantu medis ringan,
- Latihan respons cepat dalam kondisi darurat medis,
- Pengenalan prosedur pelaporan kecelakaan kerja.
Sementara itu, pelatihan Peran Kebakaran Kelas D difokuskan pada upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran, khususnya yang berkaitan dengan logam dan material industri lainnya yang mudah terbakar. Materi yang diberikan meliputi:
- Teori dasar tentang kebakaran dan klasifikasi jenis api,
- Penggunaan alat pemadam api ringan (APAR) secara efektif,
- Prosedur evakuasi saat terjadi kebakaran,
- Simulasi pemadaman api kelas D yang melibatkan bahan logam,
- Latihan koordinasi antar departemen saat terjadi insiden kebakaran.

Yang membedakan kegiatan pelatihan kali ini adalah tingginya antusiasme dan partisipasi dari seluruh lini kerja di NNI, mulai dari divisi produksi, maintenance, quality control, logistik, hingga administrasi dan keamanan. Setiap peserta diberikan pemahaman bahwa keselamatan bukan hanya tanggung jawab satu departemen, tetapi merupakan budaya perusahaan yang harus dibangun bersama.
Melalui pelatihan ini, para peserta tidak hanya menerima sertifikat resmi dari Kemnaker RI, tetapi juga dibekali dengan pengetahuan aplikatif yang langsung dapat diterapkan di tempat kerja masing-masing. Bahkan, beberapa peserta menyampaikan bahwa pelatihan ini membuka wawasan baru mengenai pentingnya deteksi dini terhadap risiko dan tata cara penyelamatan yang benar sebelum tenaga medis atau tim pemadam profesional tiba di lokasi.
Testimoni Peserta: Pelatihan yang Inspiratif dan Relevan
Salah satu peserta dari Departemen Produksi, Andi Pratama, menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat membantu dalam membangun kepercayaan diri dalam menghadapi kondisi darurat.
Sementara itu, Pare Kalimbuang dari bagian administrasi EHS atau spesialis keamanan juga merasa mendapatkan ilmu yang sangat berharga. Ia menyatakan bahwa pengetahuan P3K seharusnya menjadi keterampilan dasar semua karyawan.

Mewujudkan Budaya K3 yang Proaktif
Dalam sambutan penutupannya, perwakilan dari Manajemen NNI menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan pihak penyelenggara atas suksesnya kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini adalah bagian integral dari roadmap perusahaan dalam membangun budaya K3 yang proaktif dan partisipatif.

Melalui pelatihan bersertifikasi ini, PT. Nadesico Nickel Industry menunjukkan bahwa pelaksanaan SMK3 bukanlah sekadar formalitas, melainkan aksi nyata yang melibatkan seluruh stakeholder perusahaan. Kolaborasi dengan PT. Indotama Jasa Sertifikasi menjadi bukti bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang keselamatan kerja tidak dapat ditawar, apalagi di lingkungan industri yang memiliki potensi risiko tinggi.
Dengan terlaksananya pelatihan ini, perusahaan berharap para peserta dapat menjadi agen perubahan dan penggerak budaya K3 di lingkungannya masing-masing. Karena pada akhirnya, keselamatan kerja adalah fondasi dari keberlanjutan produktivitas dan kesejahteraan bersama.












