MOROWALI UTARA, Sulawesi Tengah – Dalam perjalanan pesat perkembangan PT. NNI, departemen Sumber Daya Manusia (SDM) senantiasa memainkan peran yang sangat penting.
Sebagai Manajer SDM perusahaan, SHINTA KUSUMA DEWI menyaksikan pertumbuhan NNI dan juga memimpin pembangunan sistem manajemen talenta perusahaan.
Hari ini, kami berkesempatan mengundang beliau untuk berbagi mengenai perjalanan karier dan kearifan manajerialnya.
Awal Mula dan Titik Mulai: Pilihan untuk Tumbuh Bersama Perusahaan

Karier HR Shinta berawal dari posisi dasar sebagai Staf Administrasi HR Generalist. Merefleksikan tahap awal tersebut, ia menyatakan bahwa pengalaman itu memberikan fondasi yang kokoh.
“Saya bertanggung jawab mengelola berbagai tugas, mulai dari jaminan sosial, penggajian, hubungan industrial, rekrutmen, pelatihan, hingga perizinan kerja tenaga kerja asing.” Pada tahun kedua karirnya ia dipromosikan sebagai Supervisor HR.
Ia secara khusus menyebutkan figur kunci yang mempengaruhi kariernya:
“Mentor HR senior saya dan pimpinan yang mempercayai potensi saya, mereka selalu menekankan pentingnya integritas, disiplin, dan keberanian dalam mengambil keputusan.”
Warisan nilai-nilai inilah yang membuatnya melihat peluang untuk tumbuh bersama ketika memilih bergabung dengan NNI.
“Saya memilih NNI karena melihat potensi perkembangan perusahaan yang cepat, dan saya ingin menjadi bagian dari perjalanan ini.”
Tujuan awalnya adalah membangun fondasi manajemen SDM yang kokoh serta menciptakan budaya kerja yang mendukung produktivitas, efisiensi, dan stabilitas.
Tantangan dan Terobosan: Transformasi dari Pelaksana Menjadi Mitra Strategis

Penerapan kebijakan SDM di perusahaan manufaktur berskala besar dengan latar belakang budaya yang beragam menghadapi berbagai tantangan.
Shinta menekankan bahwa kesulitan terbesar adalah “memastikan bahwa semua kebijakan dapat diterima, dipahami, dan dilaksanakan dengan baik oleh seluruh karyawan.”
Ia membagikan sebuah contoh kesuksesan: saat menerapkan program SIO yang bersifat wajib, melalui komunikasi terstruktur dan melibatkan pemangku kepentingan secara mendalam.
Pada akhirnya tidak hanya mengurangi penolakan tetapi juga membuat operator yang tersertifikasi menjadi lebih percaya diri dan sadar dalam menjalankan prosedur keselamatan.
Titik balik dalam kariernya adalah ketika ia dipromosi menjadi Manajer SDM.
“Saya tidak hanya mengelola urusan administratif, tetapi juga perlu menyusun kebijakan strategis, memastikan SDM menjadi mitra strategis bagi manajemen dan jembatan antara manajemen dan karyawan, memastikan bahwa kebutuhan, hak, dan aspirasi karyawan tetap terjaga.”
Peralihan ini mengajarkannya untuk memandang HR dari perspektif yang lebih luas, mendorong transformasi budaya kerja, dan meningkatkan produktivitas.
Kepemimpinan dan Tim: Seni Pemberdayaan dan Berbagi Visi

“Tim adalah kekuatan utama saya, mereka selalu mendukung, mengeksekusi, dan menjaga nilai-nilai perusahaan,” tegas Shinta ketika berbagi filosofi manajemennya.
Ia memimpin tim dengan memberikan visi yang jelas: “Tujuan pekerjaan SDM adalah untuk membantu pengembangan karyawan, sekaligus memastikan perusahaan mencapai tujuannya.”
Ia mendorong anggota tim untuk menjadi jembatan komunikasi, berani mengajukan saran, sehingga tim merasakan makna nyata dari peran mereka.
Menghadapi tekanan dan kegagalan, Shinta memiliki metode tersendiri:
“Berhenti sejenak untuk menenangkan diri, lalu menganalisis masalah. Saya percaya setiap kegagalan adalah bahan untuk belajar dan introspeksi.”
Ia yakin bahwa setiap masalah memiliki solusi, yang dibutuhkan hanyalah kesabaran dan fokus.
Prestasi dan Harapan: Menjadikan SDM sebagai Acuan di Industri

Sebagai Manajer SDM, pencapaian yang paling membanggakan bagi Shinta adalah “membangun sistem manajemen SDM yang lebih terstruktur dan inklusif, sehingga setiap karyawan merasa memiliki kesempatan pengembangan yang setara.”
Sebagai perempuan yang menduduki posisi manajerial, ia juga berharap dapat menginspirasi lebih banyak kolega perempuan untuk berani mengambil peran kepemimpinan.
Berdasarkan pengalamannya, ia memberikan saran praktis bagi karyawan muda: terus belajar, tunjukkan sikap kerja yang positif, dan berani menerima tantangan baru.
“Saya yakin setiap karyawan memiliki kesempatan pengembangan yang setara. Asalkan kita mau berusaha, belajar, dan menjaga integritas, kita dapat menjadi pemimpin masa depan.”
Melalui kedisiplinan diri, kemauan untuk belajar, dan keberanian menghadapi perubahan, setiap orang dapat mewujudkan pertumbuhan bersama antara individu dan perusahaan.
Ke depan, visinya adalah “menjadikan NNI sebagai acuan manajemen SDM di industri pengolahan nikel di Morowali Utara”, dengan membangun sistem pengembangan karier yang lebih terstruktur dan memperkuat budaya perusahaan berbasis nilai-nilai.***