MOROWALI UTARA – Muhammad Ilyas, pemuda berusia 24 tahun asal Desa Waru Toa, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng, kembali menorehkan prestasi membanggakan dalam dunia kerja di industri pengolahan bahan baku sebagai Wakil Kepala Divisi Departemen Feronikel tepatnya di perusahaan Nadesico Nickel Industry (NNI) yang saat ini merupakan naungan dari CNGR.
Sejak bergabung dengan PT NNI pada 17 November 2023 sebagai crew di divisi Bahan Baku, Ilyas menunjukkan dedikasi dan kemampuan luar biasa yang membawanya pada berbagai jenjang kepercayaan dalam waktu yang relatif singkat.

Memulai kariernya sebagai pekerja di Shift A, Ilyas tak butuh waktu lama untuk menonjol. Pada Desember 2023, meski baru satu bulan bergabung, ia dipercaya untuk mengordinir pekerjaan karyawan bahan baku. Pengangkatan resminya sebagai pengawas di Shift A pun terjadi pada April 2024. Kinerjanya yang konsisten dan kemampuannya dalam memimpin tim membuatnya terus dilirik oleh manajemen NNI.

Pada pertengahan tahun 2024, terjadi perubahan struktural internal di perusahaan. Divisi Bahan Baku dilebur ke dalam divisi KILN, dan Ilyas kembali dipercaya menjadi koordinator tim bahan baku, kali ini dengan jadwal kerja reguler dari pukul 07.30 hingga 17.30 WITA di Sulawesi Tengah.

Tantangan semakin kompleks, karena ia harus memastikan semua anggota memahami dan menjalankan prosedur kerja dengan baik, termasuk menyelesaikan masalah teknis seperti sumbatan pada jalur keluar atau masuknya bahan yang dapat menghambat pencapaian target produksi.

Tak berhenti di situ, pada Januari 2025, divisi KILN dipecah menjadi dua: Kiln 1 dan Kiln 2. Dalam restrukturisasi tersebut, Ilyas diberi amanah untuk memimpin tim bahan baku di Kiln 1 yang baru saja beroperasi. Meski secara administratif masih tercatat sebagai pengawas karena belum adanya kepala pormen dari Indonesia, secara operasional ia telah memegang tanggung jawab layaknya seorang kepala pormen dan mengoordinasikan tiga shift bahan baku.

Di tengah kesibukannya, tantangan terbesar Ilyas bukan hanya menyelesaikan masalah teknis di lapangan, namun juga membangun semangat dan kesadaran tanggung jawab di antara para anggota timnya. Ia secara aktif memberikan pelatihan dan pendampingan agar setiap anggota memahami perannya masing-masing.
Atas dedikasinya, pihak manajemen, termasuk direktur divisi, mengusulkan namanya untuk diangkat secara formal. Ia kemudian dihubungi oleh perwakilan manajemen, 李雪 (Li Xue), untuk menyiapkan presentasi dalam bentuk PowerPoint sebagai bagian dari proses pengangkatan resmi sebagai Wakil Kepala Divisi dari Departemen Feronikel.

Muhammad Ilyas membuktikan bahwa usia muda bukanlah penghalang untuk dapat dipercaya memimpin divisi dalam area produksi khususnya di NNI. Dengan kerja keras, kemampuan komunikasi, dan komitmen tinggi, ia berhasil menjadi teladan bagi banyak rekan kerja di lingkup perusahaan. Perjalanan kariernya menjadi bukti bahwa integritas dan dedikasi akan selalu membuka jalan bagi kemajuan.***












