Jakarta, Kabartambang.com – Nikel adalah logam transisi dengan simbol kimia Ni dan nomor atom 28. Berwarna putih keperakan, logam ini dikenal karena ketahanan korosi, kekuatan mekanis tinggi, serta konduktivitas listrik dan panas yang baik.
Sifat-sifat ini membuatnya menjadi elemen kunci dalam berbagai sektor industri, terutama di era modern yang semakin bergantung pada teknologi dan energi bersih.
Lokasi dan Sumber Nikel
Nikel secara alami ditemukan dalam bentuk bijih laterit dan sulfida. Bijih laterit, yang terbentuk akibat pelapukan batuan ultramafik, mendominasi cadangan global dan banyak ditemukan di daerah tropis seperti Indonesia dan Filipina.
Sementara itu, bijih sulfida ditemukan di wilayah yang lebih dingin seperti Kanada dan Rusia.
Indonesia adalah produsen nikel terbesar dunia, dengan cadangan besar yang tersebar di Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Produksi nikel Indonesia didominasi oleh penambangan bijih laterit, yang kemudian diolah menjadi nikel matte atau nikel murni melalui proses pirometalurgi dan hidrometalurgi.
Manfaat Nikel di Era Modern
1. Baja Tahan Karat
Salah satu penggunaan utama nikel adalah sebagai elemen paduan dalam pembuatan baja tahan karat. Dengan mencampurkan nikel ke dalam baja, ketahanan terhadap korosi dan oksidasi meningkat secara signifikan.
Baja tahan karat ini banyak digunakan dalam konstruksi bangunan, alat medis, industri makanan, serta peralatan rumah tangga.
2. Baterai Kendaraan Listrik
Nikel memiliki peran penting dalam pengembangan kendaraan listrik (EV). Baterai lithium-ion dengan kandungan nikel tinggi, seperti NMC (Nickel Manganese Cobalt) dan NCA (Nickel Cobalt Aluminum), memiliki kapasitas penyimpanan energi lebih besar dibandingkan baterai dengan kandungan nikel rendah.
Hal ini memungkinkan kendaraan listrik memiliki jangkauan lebih jauh dalam sekali pengisian daya.
Dengan meningkatnya permintaan kendaraan listrik sebagai solusi transportasi ramah lingkungan, kebutuhan akan nikel juga melonjak drastis. Inilah yang menjadikan nikel sebagai salah satu logam strategis dalam transisi energi global.
3. Industri Dirgantara
Campuran nikel dengan elemen lain menghasilkan superalloy yang digunakan dalam mesin pesawat dan turbin gas. Superalloy berbasis nikel mampu bertahan di lingkungan ekstrem dengan suhu tinggi, tekanan besar, serta paparan bahan kimia korosif.
Oleh karena itu, industri dirgantara sangat bergantung pada material ini untuk meningkatkan efisiensi dan ketahanan mesin pesawat.
4. Teknologi dan Elektronik
Dalam industri elektronik, nikel digunakan dalam pembuatan baterai isi ulang, komponen semikonduktor, serta berbagai peralatan listrik. Kehadirannya dalam perangkat seperti ponsel, laptop, dan peralatan rumah tangga menjadikan nikel sebagai elemen penting dalam perkembangan teknologi digital.
5. Katalis dalam Industri Kimia
Nikel juga berperan sebagai katalis dalam berbagai proses industri, seperti hidrogenasi minyak nabati untuk produksi margarin dan pemurnian bahan bakar. Penggunaan nikel dalam teknologi ini membantu meningkatkan efisiensi produksi serta mendukung transisi menuju bahan bakar yang lebih bersih.