Indonesia Dorong Kolaborasi ASEAN Perkuat Ketahanan Energi Kawasan

Avatar photo

- Editor

Selasa, 28 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kabartambang.com – Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mendorong kolaborasi di tingkat kawasan ASEAN. Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Laode Sulaeman, mewakili Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dalam forum Singapore International Energy Week (SIEW) 2025 Summit di Singapura, Selasa (27/10/2025).

Dalam pidatonya, Laode menyampaikan bahwa arah kebijakan energi Indonesia berlandaskan visi Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita, yang menempatkan ketahanan energi dan pengembangan industri hilir sebagai pilar utama transformasi ekonomi nasional.

“Tantangan global seperti ketegangan geopolitik, disrupsi rantai pasok, dan percepatan perubahan iklim menegaskan pentingnya ketahanan energi sebagai fondasi kemandirian nasional dan pertumbuhan berkelanjutan,” ujar Laode.

Lebih lanjut, Laode menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia terus meningkatkan produksi migas nasional melalui penerapan teknologi bersih, kerja sama eksplorasi, dan efisiensi operasi. Hingga September 2025, produksi minyak Indonesia mencapai sekitar 605 ribu barel per hari, sementara produksi gas bumi berada di kisaran 6,8 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD). Pemerintah menargetkan peningkatan produksi gas hingga 12 BSCFD pada tahun 2030.

BACA JUGA  Ini Dia 40 Badan Usaha Pertambangan Terima Anugerah Prasetya Ahimsa

Untuk mendukung target tersebut, Indonesia telah menyiapkan program eksplorasi komprehensif dengan menawarkan 75 wilayah kerja migas baru pada periode 2025–2027. Selain itu, pemerintah memperkuat infrastruktur energi domestik, termasuk pembangunan pipa gas Cirebon–Semarang dan Dumai–Sei Mangke, serta pengembangan unit regasifikasi terapung (Floating Regasification Unit) guna memperluas konektivitas dan menekan biaya logistik.

Sejalan dengan upaya peningkatan produksi, Indonesia juga mempercepat transisi menuju energi bersih. Kapasitas terpasang energi terbarukan nasional telah mencapai 15 gigawatt (GW), dari total potensi sebesar 3.600 GW. Pemerintah menargetkan porsi energi terbarukan dalam bauran nasional naik menjadi 36–40 persen pada tahun 2040.

BACA JUGA  PLTN Jadi Opsi Strategis Indonesia Menuju Net Zero Emission 2060

Dalam konteks regional, Laode menekankan pentingnya kolaborasi antarnegara ASEAN untuk memperkuat ketahanan energi bersama melalui inisiatif ASEAN Power Grid dan Trans-ASEAN Gas Pipeline. Kedua proyek ini diharapkan dapat memperkuat konektivitas lintas batas, efisiensi energi, serta memperkuat ketahanan sistem energi kawasan.

“Masa depan ketahanan energi ASEAN bergantung pada kemampuan kita untuk terkoneksi, berkolaborasi, dan berinovasi. Inisiatif lintas batas bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi simbol kepercayaan dan solidaritas antarnegara,” tegas Laode.

Ia menambahkan, kerja sama lintas batas ini juga akan memperkuat posisi ASEAN sebagai kawasan yang tangguh dan mandiri dalam menghadapi ketidakpastian global. Melalui sinergi antara pemerintah, industri, akademisi, serta lembaga internasional seperti International Energy Agency (IEA) dan International Renewable Energy Agency (IRENA), Indonesia berkomitmen untuk membangun sistem energi yang berkelanjutan, aman, dan inklusif bagi masa depan kawasan. ***

Berita Terkait

PLTN Jadi Opsi Strategis Indonesia Menuju Net Zero Emission 2060
Gubernur Sulteng Apresiasi Komitmen Perusahaan NNI dalam Pembangunan Berkelanjutan di Morowali Utara
Dukung Hilirisasi Nikel Berkelanjutan, CNGR Tampilkan Inovasi Hijau di Minerba Convex 2025
Rumah Warga Bandar Jaya Kini Terang, Implementasi Asta Cita Prabowo Mulai Terasa
Kementerian ESDM Tegaskan Tak Ada Eksplorasi Panas Bumi di Gunung Lawu
ESDM: 190 Izin Tambang Beku Bisa Aktif Lagi, Asal Bayar Jaminan Reklamasi
Menambang Harapan, Menjaga Bumi: Wamen ESDM Tegaskan ESG Jadi Kunci Daya Saing Pertambangan
Mulai Oktober 2025, Kementrian ESDM Wajibkan Pengajuan RKAB Bagi Perusahaan Tambang Setiap Tahun 

Berita Terkait

Selasa, 28 Oktober 2025 - 19:10 WITA

Indonesia Dorong Kolaborasi ASEAN Perkuat Ketahanan Energi Kawasan

Selasa, 28 Oktober 2025 - 18:55 WITA

PLTN Jadi Opsi Strategis Indonesia Menuju Net Zero Emission 2060

Minggu, 26 Oktober 2025 - 21:15 WITA

Dukung Hilirisasi Nikel Berkelanjutan, CNGR Tampilkan Inovasi Hijau di Minerba Convex 2025

Selasa, 21 Oktober 2025 - 01:43 WITA

Rumah Warga Bandar Jaya Kini Terang, Implementasi Asta Cita Prabowo Mulai Terasa

Selasa, 21 Oktober 2025 - 01:40 WITA

Kementerian ESDM Tegaskan Tak Ada Eksplorasi Panas Bumi di Gunung Lawu

Berita Terbaru

Pemerintahan

Indonesia Dorong Kolaborasi ASEAN Perkuat Ketahanan Energi Kawasan

Selasa, 28 Okt 2025 - 19:10 WITA

Pemerintahan

PLTN Jadi Opsi Strategis Indonesia Menuju Net Zero Emission 2060

Selasa, 28 Okt 2025 - 18:55 WITA